25 Desember 2008


Variasi Kondom

Diakui apa tidak, banyak yang mengeluh apabila dianjurkan untuk memakai kondom. Alasannya pada umumnya, merasa tidak enak saat melakukan hubungan seks. Padahal, enak apa tidaknya tergantung cara orang itu melakukan ML.

Lebih pada segi psikologi ketimbang persoalan sentuhan fisiknya. Sebab ketebalan kondom dibuat sedemikian rupa agar memenuhi standar dunia. Ketebalannya 0.045-0.075 mm. Sangat tipis, sehingga diharapkan orang yang memakainya seperti tidak menggunakan sarung. Sehingga kalau dipertimbangkan plus-minusnya, lebih banyak positifnya bila menggunakan kondom ketimbang harus tertular penyakit kelamin ataupun virus HIV/AIDS.

Sejarah kondom sendiri, pada mulanya dibuat dari usus domba. Kini berkembang menggunakan bahan lateks. Dan bukan sekadar kondom serta fungsinya. Kini kondom semakin berkembang lagi dengan tampilan bentuk, rasa, dan warna yang beraneka macam. Variasi dari kondom ini ditujukan untuk menambah kepuasan dari si wanita dan untuk mencegah kejenuhan orang akan kondom. Seperti bentuk kondom yang bergerigi, menonjol-nonjol, bergelombang bahkan ada yang berbentuk seperti kaktus, pohon, monyet, kumis lele, koin, ice cream, dan lain-lain. Begitu juga dengan rasa, mulai dari rasa buah-buahan, sampai coklat. Karena itu kini kondom tampil dalam bentuk yang lucu-lucu, kreatif, dan yang pasti menarik hati untuk mencobanya maupun sekadar untuk gift.

Penjualan kondom pun bukan hanya di apotik atau drug store melainkan juga di toko-toko yang menjual aksesoris maupun butik. Sehingga kehadiran kondom sekarang bukan hanya sebagai pelindung, pencegah dari berbagai virus, tetapi hadiah yang menarik untuk dikoleksi.

Ada yang ingin mencoba...?

Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and PDF Files